Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Isra’ Mi’raj: 8 Hikmah dan Pelajaran Spiritual di Dalamnya



Isra’ Mi’raj adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang menjadi sumber inspirasi dan hikmah bagi umat Muslim. Peristiwa ini terjadi pada tahun ke-10 kenabian Rasulullah Muhammad SAW, di mana beliau melakukan perjalanan malam dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem (Isra’), kemudian dilanjutkan perjalanan naik ke langit hingga Sidratul Muntaha (Mi’raj). Peristiwa ini memiliki banyak hikmah dan pelajaran yang relevan untuk kehidupan spiritual umat Muslim.

1. Menguatkan Keimanan kepada Allah SWT

Isra’ Mi’raj adalah bukti kekuasaan Allah SWT yang tidak terbatas. Dalam perjalanan ini, Rasulullah SAW menyaksikan berbagai tanda kebesaran Allah, seperti Sidratul Muntaha dan surga serta neraka. Hal ini mengajarkan umat Islam untuk selalu percaya pada kekuasaan Allah meskipun sesuatu terlihat mustahil menurut logika manusia.

Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Isra’ ayat 1: 

"Maha Suci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat."

Ayat ini mengingatkan bahwa keimanan pada hal ghaib adalah inti dari akidah Islam.

2. Kewajiban Salat sebagai Rukun Utama Islam

Salah satu hikmah terbesar dari peristiwa ini adalah ditetapkannya salat lima waktu sebagai kewajiban umat Muslim. Rasulullah SAW menerima perintah ini langsung dari Allah SWT tanpa perantara. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya ibadah salat sebagai sarana komunikasi langsung dengan Allah. Salat juga menjadi pengingat bahwa umat Islam harus menjaga hubungan spiritual mereka dengan Sang Pencipta di tengah kesibukan duniawi.

3. Kesabaran dalam Menghadapi Ujian

Peristiwa Isra’ Mi’raj terjadi pada saat Rasulullah SAW menghadapi tahun penuh kesedihan (Aam Al-Huzn), yaitu setelah kehilangan dua orang pendukung terdekat beliau, Khadijah RA dan Abu Thalib. Di tengah tekanan berat dari kaum Quraisy, Allah SWT memberikan penghiburan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perjalanan spiritual ini.

Pelajaran yang dapat diambil adalah bahwa di balik setiap ujian, selalu ada hikmah dan pertolongan dari Allah. Umat Muslim diajak untuk tetap sabar, tawakal, dan optimis dalam menghadapi berbagai cobaan hidup.

4. Pentingnya Masjid sebagai Pusat Keberkahan

Isra’ dimulai dari Masjidil Haram dan berakhir di Masjidil Aqsa, dua masjid suci dalam Islam. Hal ini mengajarkan umat Muslim untuk memuliakan masjid sebagai tempat ibadah, pusat pembelajaran, dan pusat persatuan umat. Selain itu, Masjidil Aqsa juga memiliki tempat istimewa dalam sejarah Islam, sehingga umat Islam diingatkan untuk menjaga hubungan spiritual dengan tempat ini.

5. Kesadaran akan Akhirat

Dalam perjalanan Mi’raj, Rasulullah SAW diperlihatkan surga dan neraka serta berbagai balasan bagi manusia atas amal perbuatannya. Ini menjadi pengingat bagi umat Islam bahwa kehidupan dunia hanya sementara, dan akhirat adalah tujuan akhir. Oleh karena itu, setiap Muslim didorong untuk memperbanyak amal baik dan menjauhi kemaksiatan.

6. Menguatkan Ukhuwah Islamiyah

Di Masjidil Aqsa, Rasulullah SAW memimpin salat yang diikuti oleh para nabi sebelumnya, seperti Nabi Ibrahim, Musa, dan Isa. Hal ini menunjukkan persatuan para nabi dalam menyampaikan risalah tauhid. Bagi umat Islam, ini menjadi teladan untuk mempererat ukhuwah Islamiyah, saling menghormati, dan bersatu dalam menjalankan ajaran agama.

7. Pengingat akan Kecepatan dan Kemudahan Ilahi

Isra’ Mi’raj berlangsung dalam waktu yang sangat singkat, meski perjalanan tersebut mencakup jarak yang tidak terbayangkan oleh manusia. Hal ini menjadi pengingat bahwa Allah SWT mampu memberikan kemudahan bagi hamba-Nya di luar batas logika manusia. Umat Islam diajak untuk senantiasa berdoa dan menggantungkan harapan kepada Allah dalam setiap kesulitan.

8. Penghargaan terhadap Keagungan Rasulullah SAW

Isra’ Mi’raj juga menjadi bukti kedudukan Rasulullah SAW sebagai utusan Allah yang paling mulia. Peristiwa ini menunjukkan betapa Allah mencintai Rasul-Nya dengan memberikan pengalaman spiritual yang luar biasa. Umat Islam pun diajak untuk memperbanyak selawat sebagai bentuk cinta kepada Rasulullah SAW.

Isra’ Mi’raj bukan sekadar perjalanan spiritual, melainkan sebuah peristiwa penuh hikmah yang mengandung banyak pelajaran bagi umat Islam. Keimanan, kewajiban salat, kesabaran, ukhuwah Islamiyah, dan kesadaran akan akhirat adalah beberapa pelajaran utama yang dapat diambil dari peristiwa ini. Dengan merenungkan makna Isra’ Mi’raj, umat Muslim dapat memperkuat hubungan mereka dengan Allah SWT dan menjalani hidup dengan lebih bermakna.