7 Nasehat Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani Pada Orang yang Hidup Susah
Nasehat Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani kepada orang yang hidup susah sarat dengan kebijaksanaan dan nasihat yang mendalam. Sebagai seorang ulama besar dalam tradisi tasawuf, Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani banyak memberikan wejangan kepada umat Muslim agar tetap teguh menghadapi cobaan hidup. Berikut adalah beberapa poin nasehat yang sering beliau sampaikan kepada mereka yang hidup dalam kesulitan:
1. Belajar Bersabar dalam Ujian
Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani menekankan pentingnya bersabar dalam menghadapi ujian hidup. Menurutnya, kesulitan adalah bagian dari rencana Allah untuk menguatkan iman seseorang. Beliau pernah berkata:
"Jika engkau hidup dalam kesusahan, ingatlah bahwa Allah sedang menguji hatimu. Bersabarlah, karena kesabaran adalah kunci untuk mendapatkan pertolongan Allah."
Kesabaran bukan berarti pasrah tanpa usaha, melainkan sikap tenang dalam menghadapi tantangan, sembari terus berikhtiar.
2. Tawakal kepada Allah
Beliau mengajarkan bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidup manusia adalah kehendak Allah. Karena itu, seorang Muslim harus berserah diri kepada-Nya setelah berusaha semaksimal mungkin. Dalam salah satu kutipannya, Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan:
"Serahkan urusanmu kepada Allah setelah engkau melaksanakan kewajibanmu. Jadilah seperti burung yang berangkat pagi-pagi mencari rezeki dengan perut kosong, tetapi kembali di sore hari dengan kenyang."
Tawakal adalah bentuk keyakinan bahwa Allah tidak akan meninggalkan hamba-Nya dalam kesulitan, selama ia berusaha dan berdoa.
3. Berzikir dan Mengingat Allah
Ketika seseorang merasa kesusahan, berzikir dan mendekatkan diri kepada Allah dapat menjadi pelipur lara. Menurut Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani, zikir adalah cara untuk membersihkan hati dari rasa putus asa dan menggantinya dengan ketenangan.
"Hati yang berzikir akan merasakan ketenangan, meskipun dunia di sekitarnya penuh gejolak."
Beliau menganjurkan zikir seperti membaca kalimat La ilaha illallah atau Astaghfirullah untuk memperkuat hubungan dengan Allah.
4. Bersyukur atas Segala Nikmat
Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani juga mengingatkan pentingnya bersyukur meskipun dalam kesulitan. Beliau berkata:
"Syukurilah apa yang masih engkau miliki, karena nikmat yang kecil pun adalah karunia dari Allah. Dengan bersyukur, Allah akan menambah nikmat-Nya."
Rasa syukur membantu seseorang untuk melihat sisi positif dalam hidupnya, sehingga ia mampu mengatasi rasa putus asa.
5. Membantu Orang Lain
Beliau juga menekankan pentingnya berbagi dan membantu sesama, meskipun dalam kondisi serba kekurangan. Dalam salah satu nasehatnya, beliau berkata:
"Jika engkau ingin kelapangan dalam hidupmu, maka bantulah orang lain. Allah akan melapangkan urusanmu sebagaimana engkau melapangkan urusan orang lain."
Memberikan bantuan, baik dalam bentuk materi maupun doa, dapat menjadi jalan untuk meraih keberkahan.
6. Jangan Putus Asa dari Rahmat Allah
Beliau berulang kali menegaskan agar umat Muslim tidak pernah putus asa dari rahmat Allah. Dalam pandangannya, keputusasaan adalah tanda lemahnya iman. Beliau mengingatkan:
"Rahmat Allah lebih besar dari dosamu, lebih luas dari kesusahanmu, dan lebih kuat dari kelemahanmu. Maka jangan pernah berputus asa, teruslah berharap kepada-Nya."
7. Menjauhi Kelalaian Duniawi
Beliau juga mengingatkan agar seseorang tidak terlalu bergantung pada duniawi. Kehidupan di dunia hanyalah sementara, sehingga fokus utama haruslah pada amal dan akhirat. Beliau berkata:
"Jangan biarkan dunia menipu hatimu. Jadikan dunia sebagai alat untuk mendekatkan diri kepada Allah, bukan tujuan akhir."
Sementara, Nasehat Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani ini tidak hanya relevan pada zamannya, tetapi juga sangat relevan dengan kehidupan saat ini. Hidup susah bukanlah alasan untuk menyerah, tetapi justru menjadi peluang untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperkuat iman. Dengan bersabar, bersyukur, bertawakal, dan berzikir, seseorang dapat menemukan ketenangan meskipun dalam keadaan sulit.
Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari nasehat-nasehat beliau dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.