Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Dampak Buruk "Procrastination" Dalam Pandangan Islam



Menunda-nunda pekerjaan atau procrastination dalam Islam adalah kebiasaan yang tidak dianjurkan. Sebagai agama yang menekankan pentingnya menghargai waktu, Islam memandang bahwa menunda pekerjaan tanpa alasan yang jelas dapat berdampak negatif pada kehidupan seseorang. Selain merugikan diri sendiri, kebiasaan ini juga dapat membawa akibat buruk secara spiritual dan sosial.

Berikut adalah beberapa akibat dari menunda-nunda pekerjaan menurut ajaran Islam:

1. Kehilangan Berkah dalam Waktu

Islam menempatkan waktu sebagai salah satu nikmat yang sangat berharga. Menunda pekerjaan dianggap sebagai bentuk penyia-nyiaan waktu, sehingga dapat menghilangkan keberkahan. Rasulullah SAW bersabda:

“Tidak akan bergeser kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat hingga ia ditanya tentang empat perkara, di antaranya tentang waktunya, untuk apa ia habiskan.” (HR. Tirmidzi)

Orang yang menunda pekerjaan sering kali tidak memanfaatkan waktu dengan baik, sehingga berpotensi kehilangan peluang untuk beramal atau berbuat kebaikan.

2. Menimbulkan Sifat Malas dan Lalai

Menunda pekerjaan dapat memperkuat sifat malas, yang merupakan salah satu sifat tercela dalam Islam. Rasulullah SAW dalam doanya memohon perlindungan dari sifat malas:

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan...” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sifat malas yang terus dipelihara dapat membuat seseorang menjadi lalai dalam melaksanakan tugas dunia dan akhirat, seperti menunda ibadah atau kewajiban lainnya.

3. Merugikan Amanah dan Tanggung Jawab

Islam memandang bahwa setiap pekerjaan adalah amanah yang harus diselesaikan dengan baik. Menunda pekerjaan dapat menyebabkan seseorang gagal menjalankan amanahnya dengan benar. Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian untuk menunaikan amanat kepada yang berhak menerimanya...” (QS. An-Nisa: 58)

Gagal menyelesaikan tugas tepat waktu juga dapat menciptakan kesan negatif terhadap diri sendiri dan merugikan orang lain yang bergantung pada hasil pekerjaan tersebut.

4. Menumpuk Dosa karena Menunda Amal Ibadah

Kebiasaan menunda pekerjaan duniawi sering kali berpengaruh pada penundaan amal ibadah. Misalnya, seseorang yang sibuk mengejar pekerjaan yang tertunda bisa jadi melalaikan shalat atau ibadah lainnya. Dalam Islam, hal ini termasuk bentuk kelalaian yang harus dihindari. Allah SWT berfirman:

“Maka celakalah orang-orang yang shalat, yaitu mereka yang lalai terhadap shalatnya.” (QS. Al-Ma’un: 4-5)

5. Mengundang Penyesalan di Akhirat

Orang yang sering menunda-nunda akan menyadari betapa banyak waktu yang terbuang sia-sia ketika semua sudah terlambat. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT menggambarkan penyesalan manusia di akhirat akibat kelalaian dalam memanfaatkan waktu:

“Hingga apabila datang kematian kepada salah seorang dari mereka, dia berkata, ‘Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal saleh terhadap yang telah aku tinggalkan.’” (QS. Al-Mu’minun: 99-100)

Penyesalan ini akan menjadi konsekuensi berat bagi mereka yang tidak menggunakan waktunya dengan bijak untuk memenuhi tanggung jawab dunia dan akhirat.

Solusi Islami untuk Menghindari Menunda-nunda Pekerjaan

1. Niat yang Ikhlas

Setiap pekerjaan yang dilakukan dengan niat ikhlas karena Allah SWT akan terasa lebih ringan dan mendatangkan keberkahan.

2, Memanfaatkan Waktu Pagi

Rasulullah SAW bersabda:

"Ya Allah, berkahilah umatku di waktu pagi mereka." (HR. Tirmidzi)

3. Mulai bekerja sejak pagi adalah salah satu cara untuk menghindari penundaan.

4. Pilah Tugas Menjadi Bagian Kecil

Tugas besar sering kali terasa berat, sehingga memecahnya menjadi bagian kecil dapat membantu seseorang lebih produktif, semisal mengawali / mendahulukan sesuatu yang mudah dulu.

5. Doa dan Dzikir

Berdoalah kepada Allah SWT agar diberikan kekuatan untuk melawan sifat malas. Salah satu doa yang diajarkan Rasulullah SAW adalah:

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, sifat pengecut, dan usia tua yang buruk.” (HR. Bukhari dan Muslim)

6. Ingatlah Amanah dan Akhirat

Selalu ingat bahwa setiap pekerjaan adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan di akhirat. Dengan menjaga tanggung jawab tersebut, seseorang dapat termotivasi untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.

Menunda-nunda pekerjaan adalah kebiasaan yang merugikan, baik secara duniawi maupun ukhrawi. Dalam Islam, menghargai waktu adalah bagian dari keimanan, dan menggunakan waktu untuk hal-hal yang bermanfaat merupakan bentuk syukur kepada Allah SWT. Oleh karena itu, jadilah pribadi yang produktif, disiplin, dan bertanggung jawab agar hidup lebih berkah dan diridhai oleh Allah SWT.

Semoga kita semua dijauhkan dari sifat malas dan kebiasaan menunda pekerjaan. Aamiin.