Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

9 Prinsip "Frugal Living" Menurut Pandangan Syariat Islam



Frugal living atau hidup hemat menurut syariat Islam adalah gaya hidup yang mendorong seorang Muslim untuk menggunakan nikmat yang diberikan Allah secara bijaksana, menghindari pemborosan, dan memastikan harta yang dimiliki dikelola sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Hidup hemat dalam Islam bukan hanya tentang mengurangi pengeluaran, tetapi juga mencakup pengelolaan keuangan yang bertanggung jawab, bersyukur atas nikmat, dan menyalurkannya ke jalan yang diridhai Allah. Berikut adalah beberapa prinsip frugal living menurut syariat Islam:

1. Menghindari Israf (Pemborosan)

Allah SWT melarang pemborosan dalam Al-Qur’an, sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya:

“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan.”

(QS. Al-Isra: 27)

Hidup hemat berarti menghindari pengeluaran yang tidak perlu atau berlebihan, baik dalam hal konsumsi makanan, pakaian, maupun kebutuhan lainnya. Muslim dianjurkan untuk hidup sesuai dengan kebutuhan, bukan keinginan.

2. Bersikap Qana’ah (Merasa Cukup)

Qana’ah adalah sifat puas dengan apa yang dimiliki, tanpa terobsesi untuk mengejar harta duniawi secara berlebihan. Rasulullah SAW bersabda:

“Kekayaan bukanlah karena banyaknya harta, tetapi kekayaan adalah hati yang merasa cukup.”

(HR. Bukhari dan Muslim)

Dengan qana’ah, seseorang dapat mengelola keinginannya sehingga tidak tergoda untuk hidup boros atau konsumtif.

3. Berbelanja dengan Bijak

Islam menganjurkan untuk berbelanja secara rasional dan memperhatikan kebutuhan prioritas. Hal ini sesuai dengan prinsip wasathiyah (sikap pertengahan), sebagaimana firman Allah:

“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir; dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.”

(QS. Al-Furqan: 67)

Membuat anggaran dan berbelanja sesuai kebutuhan merupakan cara untuk menjalankan hidup hemat.

4. Meninggalkan Riba dan Utang yang Tidak Perlu

Islam melarang riba dan menganjurkan untuk menghindari utang kecuali dalam keadaan mendesak. Rasulullah SAW bersabda:

“Jiwa seorang mukmin tergantung pada utangnya hingga utang tersebut dilunasi.”

(HR. Tirmidzi)

Mengelola keuangan tanpa berutang membantu seseorang untuk hidup hemat dan bebas dari beban finansial yang berlebihan.

5. Membiasakan Sedekah

Sedekah adalah bentuk syukur atas rezeki yang diberikan Allah. Meski terlihat berlawanan dengan konsep hemat, sedekah justru melatih seseorang untuk tidak terikat pada harta benda dan menumbuhkan keberkahan dalam kehidupan. Rasulullah SAW bersabda:

“Harta tidak akan berkurang karena sedekah.”

(HR. Muslim)

Dalam frugal living menurut Islam, sebagian harta tetap disisihkan untuk membantu sesama.

6. Menggunakan Sumber Daya secara Bijak

Hidup hemat juga berarti memanfaatkan sumber daya seperti makanan, air, atau energi tanpa berlebihan. Rasulullah SAW memberikan contoh ketika beliau menganjurkan untuk tidak berlebihan bahkan saat berwudhu, meskipun memiliki akses air yang melimpah:

“Janganlah berlebihan dalam menggunakan air, meskipun engkau berada di sungai yang mengalir.”

(HR. Ahmad)

7. Menjauhi Gaya Hidup Konsumtif

Islam melarang hidup bermewah-mewahan yang hanya berorientasi pada kesenangan duniawi. Firman Allah SWT:

“Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak.”

(QS. Al-Hadid: 20)

Seorang Muslim diajarkan untuk hidup sederhana dan tidak tergoda dengan tren atau gengsi sosial.

8. Berinvestasi untuk Masa Depan

Hidup hemat juga berarti menabung dan berinvestasi sesuai syariat, seperti menabung emas, berinvestasi dalam bisnis halal, atau memiliki asuransi syariah. Hal ini penting untuk mempersiapkan kebutuhan mendatang tanpa melupakan kewajiban zakat dan sedekah.

9. Mengelola Waktu dengan Efisien

Hidup hemat bukan hanya soal uang, tetapi juga waktu. Islam menganjurkan agar waktu dimanfaatkan untuk hal-hal yang bermanfaat, termasuk ibadah, bekerja, dan belajar. Rasulullah SAW bersabda:

“Ada dua nikmat yang sering dilalaikan oleh kebanyakan manusia: kesehatan dan waktu luang.”

(HR. Bukhari)

Maka, Frugal living menurut syariat Islam adalah hidup sederhana, hemat, dan bertanggung jawab dalam menggunakan harta, waktu, dan sumber daya yang telah Allah berikan. Dengan mempraktikkan prinsip-prinsip ini, seorang Muslim tidak hanya mendapatkan manfaat duniawi, tetapi juga meraih keberkahan hidup dan keridhaan Allah SWT.