9 Cara Bijak Melakukan Dakwah Secara Digital
1. Niat Lurus untuk Ibadah
• Pastikan dakwah dilakukan dengan niat tulus untuk menyebarkan kebaikan, bukan demi popularitas atau keuntungan pribadi.
“Amal itu tergantung niatnya...” (HR. Bukhari dan Muslim).
2. Gunakan Bahasa yang Sopan dan Bijak
• Sampaikan dakwah dengan tutur kata yang santun, tidak kasar, dan penuh hikmah.
Allah berfirman:
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik...” (QS. An-Nahl: 125).
3. Kenali Target Audiens
• Sesuaikan cara penyampaian dengan karakteristik audiens, seperti usia, budaya, dan tingkat pemahaman mereka tentang Islam.
Contoh:
- Anak muda: Gunakan media seperti TikTok, Instagram, atau YouTube dengan gaya ringan dan kreatif.
- Masyarakat umum: Bagikan artikel, video, atau infografis edukatif di platform seperti Facebook atau WhatsApp.
4. Manfaatkan Teknologi Secara Maksimal
• Gunakan berbagai alat digital untuk memperluas jangkauan dakwah, seperti:
- Video: Membuat ceramah atau kajian singkat.
- Podcast: Diskusi Islami yang dapat didengarkan kapan saja.
- Blog/Website: Menulis artikel Islami.
- Media Sosial: Membuat konten interaktif seperti tanya jawab atau live streaming.
5. Fokus pada Konten Positif dan Inspiratif
• Hindari konten yang bersifat provokatif, membingungkan, atau menimbulkan perpecahan.
- Prioritaskan tema yang mendidik, seperti akhlak mulia, kisah nabi, atau solusi Islami untuk masalah modern.
- Sertakan dalil Al-Qur'an dan hadits dengan jelas agar pesan lebih kuat.
6. Tanggapi Kritik dengan Lapang Dada
• Dakwah digital sering menghadapi kritik atau komentar negatif. Hadapi dengan kesabaran dan berusaha memberi penjelasan yang baik tanpa memperpanjang konflik.
“...Tolaklah (kejahatan) itu dengan cara yang lebih baik...” (QS. Fussilat: 34).
7. Kolaborasi dengan Dai dan Komunitas Islami
• Bersinergi dengan ustadz, dai, atau komunitas Muslim untuk memperkuat dakwah. Kolaborasi dapat menciptakan konten yang lebih menarik dan bermanfaat.
8. Kreatif dan Inovatif dalam Penyajian
• Gunakan desain visual yang menarik, video animasi, atau cerita pendek untuk menarik perhatian.
Contoh:
- Membuat ilustrasi tentang kisah nabi.
- Membuat video singkat dengan pesan moral.
9. Hindari Penyebaran Informasi yang Tidak Valid
• Pastikan semua informasi yang dibagikan berasal dari sumber terpercaya, seperti Al-Qur'an, hadits shahih, atau pandangan ulama yang diakui.
كَفَى بِالْمَرْءِ كَذِبًا أَنْ يُحَدِّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ
“Cukup seseorang dikatakan dusta, jika ia menceritakan segala apa yang ia dengar.” (HR. Muslim no. 5).
Imam Nawawi rahimahullah membawakan hadits di atas pada Shahih Muslim dalam judul Bab “Larangan membicarakan semua yang didengar.”
Konsisten dan Berkelanjutan
• Dakwah membutuhkan kesabaran dan keberlanjutan. Tetap konsisten membuat konten bermanfaat meskipun respons audiens tidak selalu besar di awal.
Keuntungan Dakwah Digital yang Bijak:
1. Menjangkau lebih banyak orang tanpa batas geografis.
2. Memberikan wawasan Islami dengan cara yang relevan di era modern.
3. Menyebarkan nilai Islam yang damai dan rahmatan lil 'alamin.
Dengan dakwah digital yang bijak, Anda dapat menjadi bagian dari penyebaran kebaikan secara global, membawa manfaat besar bagi umat dan dunia.