Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

"Jahat" Dan Dzolim Kepada Diri Sendiri

Bersikap jahat kepada diri sendiri bisa muncul dalam berbagai bentuk, seperti berbicara negatif tentang diri sendiri, menuntut terlalu banyak dari diri sendiri, atau mengabaikan kebutuhan fisik dan emosional. Ini bisa sangat merugikan, karena lama-kelamaan akan merusak kesehatan mental dan ketentraman diri. Penting untuk diingat bahwa kita berhak mendapatkan kasih sayang dan pengertian dari diri kita sendiri, sama seperti kita memperlakukan orang lain dengan baik.

Jika kamu merasa sering jahat kepada dirimu sendiri, coba identifikasi pola pikir yang memicu perilaku tersebut. Mengganti kritikan dengan belas kasih atau self-compassion bisa membantu memulihkan hubungan yang lebih sehat dengan diri sendiri.

Ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengurangi sikap ini, misalnya dengan:

Berlatih self-compassion: Berbicara kepada diri sendiri dengan lembut dan penuh pengertian, terutama saat menghadapi kesulitan.

Melatih kesadaran diri: Menyadari perasaan dan pikiran negatif tanpa menghakimi atau terjebak di dalamnya.

Membuat batasan yang sehat: Memberi diri waktu untuk istirahat, memaafkan kesalahan, dan tidak terlalu menekan diri.

Cari dukungan: Terlibat dalam diskusi dengan teman atau profesional yang dapat membantumu memahami dan mengatasi perasaan ini.

Apakah ada hal spesifik yang sedang kamu rasakan atau alami terkait dengan hal ini?

Dzolim kepada diri sendiri :

Berbuat zalim kepada diri sendiri, atau menzalimi diri sendiri, bisa berarti melakukan tindakan yang merugikan diri secara fisik, mental, atau spiritual. Dalam pandangan agama, terutama dalam Islam, menzalimi diri sendiri adalah perbuatan yang bertentangan dengan ajaran untuk menjaga diri, baik dari segi kesehatan, keseimbangan emosi, dan hubungan dengan Tuhan.

Contoh dari zalim kepada diri sendiri meliputi:

Mengabaikan kesehatan: Tidak menjaga pola makan, tidur, atau kebiasaan yang merusak tubuh.

Mengabaikan spiritualitas: Melupakan kewajiban ibadah, menjauh dari nilai-nilai agama, atau melakukan hal-hal yang dilarang dalam ajaran agama.

Memiliki pikiran atau sikap negatif yang berlebihan: Terus-menerus menyalahkan atau merendahkan diri sendiri, yang bisa merusak mental dan spiritual.

Tidak memaafkan diri sendiri: Terjebak dalam penyesalan tanpa berusaha memperbaiki diri atau memohon ampunan.

Dalam Islam, Allah mengingatkan agar kita tidak menzalimi diri sendiri, karena manusia diciptakan dengan fitrah untuk berbuat kebaikan dan menjaga amanah berupa tubuh, pikiran, dan hati yang telah diberikan oleh-Nya. Seperti dalam firman Allah di Al-Quran:

"Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan..." (QS. Al-Baqarah: 195)

Untuk menghentikan sikap ini, beberapa langkah yang bisa diambil antara lain:

Bertobat: Memohon ampun kepada Allah atas tindakan yang merugikan diri sendiri, serta berkomitmen untuk berubah.

Menjaga amanah tubuh dan jiwa: Menjaga kesehatan fisik dan mental adalah bagian dari ibadah. Ini bisa mencakup perawatan tubuh, menjaga pola makan, dan memperhatikan kesehatan spiritual melalui ibadah.

Belajar memaafkan diri sendiri: Allah Maha Pengampun, sehingga kita juga perlu belajar untuk menerima kesalahan dan memperbaikinya, bukan terus terjebak dalam rasa bersalah.

Meningkatkan kualitas ibadah: Dengan mendekatkan diri kepada Allah, kita akan mendapat ketenangan dan petunjuk untuk memperbaiki diri.

Apakah kamu merasa ada aspek tertentu di mana kamu merasa zalim terhadap diri sendiri?