Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

7 Macam Penyakit Hati yang Harus Diwaspadai


Dalam agama Islam, terdapat tujuh penyakit hati yang sering kali menjadi penghalang bagi umat muslim dalam mencapai kedamaian dan kesucian hati. Penyakit-penyakit ini dapat merusak hubungan dengan Allah SWT, dengan sesama manusia, dan bahkan dengan diri sendiri. Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim untuk mengetahui dan memahami penyakit-penyakit hati ini agar dapat menghindarinya dan menjaga kesucian hati.

1. Riya' (Pamer)

Riya' adalah penyakit hati yang muncul ketika seseorang melakukan amal ibadah semata-mata untuk mendapatkan pujian dan pengakuan dari manusia, bukan karena niat yang ikhlas untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Riya' merupakan bentuk kesombongan yang berbahaya, karena mengarahkan perhatian dan tujuan ibadah kepada manusia, bukan kepada Allah SWT. Untuk menghindari riya', seorang muslim harus selalu mengingatkan dirinya bahwa semua amal ibadah harus dilakukan semata-mata untuk Allah SWT.

2. Ujub (Rasa Bangga Diri)

Ujub adalah penyakit hati yang timbul ketika seseorang merasa bangga dan puas dengan dirinya sendiri karena merasa lebih baik daripada orang lain. Rasa ujub ini dapat merusak kesucian hati dan menghancurkan hubungan dengan sesama manusia. Seorang muslim harus selalu berusaha untuk menghindari rasa ujub dengan mengingatkan dirinya bahwa semua kebaikan yang dimiliki hanyalah karunia Allah SWT.

3. Hasad (Iri Hati)

Hasad adalah penyakit hati yang muncul ketika seseorang merasa iri dan tidak senang melihat keberhasilan dan kebahagiaan orang lain. Hasad merupakan bentuk ketidakpuasan terhadap takdir Allah SWT yang telah memberikan nikmat kepada orang lain. Untuk menghindari hasad, seorang muslim harus selalu berusaha untuk merasa ikut bahagia dengan keberhasilan dan kebahagiaan orang lain, serta bersyukur dengan apa yang telah diberikan Allah SWT.

4. Kibr (Sombong)

Kibr adalah penyakit hati yang muncul ketika seseorang merasa lebih baik dan lebih mulia daripada orang lain. Sifat sombong ini menyebabkan seseorang tidak mau mengakui kesalahan dan kekurangan dirinya sendiri. Kibr merupakan penyakit hati yang sangat merusak dan menghancurkan hubungan dengan Allah SWT. Untuk menghindari kibr, seorang muslim harus selalu mengingatkan dirinya bahwa semua kebaikan dan kelebihan yang dimiliki hanyalah karunia dari Allah SWT.

5. Ghibah (Menggunjing)

Ghibah adalah penyakit hati yang muncul ketika seseorang membicarakan keburukan orang lain di belakangnya. Ghibah merupakan tindakan yang sangat tidak terpuji dalam Islam, karena dapat merusak hubungan dengan sesama manusia dan melukai hati orang yang digunjingkan. Seorang muslim harus selalu berusaha untuk menghindari ghibah dengan menjaga lidah dan hanya membicarakan hal-hal yang baik tentang orang lain.

6. Sum'ah (Dengki)

Sum'ah adalah penyakit hati yang muncul ketika seseorang merasa tidak senang atau iri melihat kebahagiaan dan kesuksesan orang lain. Sum'ah merupakan bentuk ketidakpuasan terhadap takdir Allah SWT yang telah memberikan nikmat kepada orang lain. Untuk menghindari sum'ah, seorang muslim harus selalu berusaha untuk merasa ikut bahagia dengan keberhasilan dan kebahagiaan orang lain, serta bersyukur dengan apa yang telah diberikan Allah SWT.

7. Takabbur (Sombong Tinggi Hati)

Takabbur adalah penyakit hati yang muncul ketika seseorang merasa lebih tinggi dan lebih mulia daripada orang lain. Sifat sombong ini menyebabkan seseorang tidak mau mengakui kekurangan dan kesalahan dirinya sendiri. Takabbur merupakan penyakit hati yang sangat merusak dan menghancurkan hubungan dengan Allah SWT. Untuk menghindari takabbur, seorang muslim harus selalu mengingatkan dirinya bahwa semua kebaikan dan kelebihan yang dimiliki hanyalah karunia dari Allah SWT.

Dalam agama Islam, menjaga kesucian hati merupakan bagian penting dari ibadah. Dengan menghindari penyakit-penyakit hati ini, seorang muslim dapat mencapai kedamaian dan kesucian hati yang sejati. Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim untuk selalu berusaha memperbaiki diri dan menjaga kesucian hati agar dapat hidup dalam keberkahan dan keberlimpahan nikmat Allah SWT.