Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Aktualisasi Fungsi Pesantren

Pondok pesantren selama ini dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai pusat pendidikan agama yang sangat efektif. Masyarakat umumnya memandang pondok pesantren sebagai tempat terbaik untuk mencetak pelajar Islam yang berakhlak mulia, dan memiliki pemahaman agama yang mendalam. Namun, jika kita melihat kembali sejarah awal berdirinya pondok pesantren, fungsinya jauh lebih luas daripada sekadar lembaga pendidikan agama.

Pada masa penjajahan, pondok pesantren tidak hanya berperan sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga menjadi tempat berkumpulnya para ulama dan pejuang untuk mengorganisir perlawanan terhadap penjajah. Selain itu, pesantren juga berfungsi sebagai tempat pendidikan gratis bagi masyarakat yang kurang mampu. Para pemimpin daerah seringkali datang ke pesantren untuk meminta nasihat dan fatwa dari para kiai mengenai berbagai permasalahan penting.

Namun, di era modern ini, fungsi pondok pesantren seakan terbatas hanya pada mencetak pelajar Islam. Padahal, pesantren seharusnya memiliki peran yang lebih luas, termasuk menjadi jembatan antara dunia agama dan kehidupan sosial di masyarakat. Ironisnya, seringkali pesantren mengalami konflik dengan masyarakat sekitarnya, sebuah hal yang seharusnya tak terjadi. Sebagai lembaga yang memiliki peran strategis, pesantren idealnya menjadi pengayom dan solusi bagi berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat.

Dengan latar belakang tersebut, Asrama Sunan Ampel Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif berkomitmen untuk mewujudkan kembali peran pesantren yang menyeluruh dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Kami ingin pondok pesantren dapat dicintai oleh masyarakat, dimana mereka merasa nyaman hidup berdampingan dengan kami. Kami berharap pesantren bisa hadir sebagai solusi atas berbagai permasalahan hidup mereka. Di sisi lain, santri juga akan mendapatkan kesempatan untuk belajar secara langsung bagaimana berinteraksi dengan masyarakat, yang pada umumnya masih awam dalam pendidikan agama.

Sebagai langkah awal, kami memulai dengan kegiatan bakti sosial yang kami beri nama “Bersih Masjid dan Bagi Sembako”. Teknis kegiatan ini dimulai dengan para santri membersihkan masjid-masjid di lingkungan sekitar. Sebagian santri lainnya membagikan sembako kepada masyarakat yang membutuhkan, atas arahan dari pengurus masjid (ta'mir). Setelah kegiatan tersebut, semua santri menggelar khataman Al-Qur'an sebagai bentuk doa dan syukur.

Kegiatan ini kami laksanakan setiap hari Jumat di masjid-masjid sekitar pondok. Selama kegiatan, kami juga memperbanyak interaksi dengan masyarakat, seperti bertanya tentang kondisi mereka, menawarkan bantuan, dan mendengarkan aspirasi mereka. Dengan demikian, santri tidak hanya belajar ilmu agama, tetapi juga bagaimana bersosialisasi dan berperan aktif di tengah masyarakat.

Harapan kami, langkah kecil ini dapat membawa perubahan yang positif di masa depan. Kami ingin menciptakan sinergi antara pondok pesantren dan masyarakat, membangun hubungan yang harmonis demi memperkokoh syiar Islam, serta memberikan manfaat yang lebih luas bagi semua pihak. Demikian menjadikan pondok pesantren layaknya pohon yang berbuah nan rindang, tak hanya menghasilkan panen yang membanggakan, lebih jauh dia juga mengayomi sekitarnya. 

Oleh : Muhammad Ismail