Penting Bagi Orang Tua Pasrahkan Putranya di Pondok Pesantren
Cerita ini saya dapatkan beberapa
tahun yang lalu sewaktu mengaji ktab tafsir Jalalain dan saya sedikit mencatat garis
besar cerita tersebut sebagai pengingat untuk keterangan atau cerita yang
kebetulan unik menurut saya dan tidak terdapat di dalam kitab yang saya kaji
tersebut, yakni riwayat cerita dimana ketika Nabiyullah Isa As didalam sebuah
perjalanan meliwati tempat pemakaman, dan beliau melihat didalamnya terdapat
malaikat adzab yang sedang menyiksa penghuni qubur tersebut, maka setelah Nabi
Isa As kembali dari apa yang menjadi tujuannya, beliau kembali melewati pemakaman
tersebut dan betapa kagetnya Nabi Isa As ketika apa yang dilihatnya adalah
Malaikat rahmat dengan bejana-bejana yang bersinar indah bersama penghuni makam
tersebut yang beberapa waktu sebelumya masih disiksa, maka Nabi Isa As pun
maleksakan sholat dan berdo’a munajat kepada Allah Swt karena hal tersebut,
maka Allah Swt pun memberikan wahyu kepadanya : Wahai Isa, ketahuilah hambaku
yang kau lihat tadi adalah orang yang ahli maksiat dan sejak dia mati telah
merasakan siksaku, sedangkan dia meninggalkan seorang istri yang sedang
mengandung anaknya sampai akhirnya sang istri melahirkan dan mendidik anak tersebut
hingga dewasa, kemudian memasrahkannya kedalam madrasah hingga seorang pengajar
didalam madrasah tersebut mengajarkan Bismillahi ar-Rohmani ar-Rahim kepada anak
tersebut. Maka Aku pun (Allah Swt) malu kepada hambaKU ini yang telah menerima
siksa api dariKu didalam bumi sedangkan anaknya selalu menyebut namaku
dipermukaan bumi.[1]
Dari cerita yang saya dapat
tersebut menerangkan tentang bagaimana keutamaan Basmalah, hingga dapat menyelamatkan
seseorang hanya karena mempunyai anak yang sholeh yang selalu mengingat Tuhannya disetiap amal
perbuatan, akan tetapi setelah kembali dicemati dari cerita tersebut dapat
dipahami bukan hanya terfokus tentang keutamaan Basmalah tetapi lebih dari itu,
yakni tentang pentingnya orang tua untuk memasukan anaknya kedalam sebuah
madrasah yang didalmnya mengajarkan tentang ilmu agama lebih lebih didalam
pondok pesantren, dimana hal tersebut menjadikan seorang anak kelak dapat
menyelamatkan kedua orang tuanya, dan inilah aplikasi termudah dari dari apa
yang telah disabdakan Nabi Muhammad Saw
عن أبي هريرة رضى الله
عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : إذا مات ابن آدم انقطع عمله إلا من
ثلاث: صدقة جارية أو علم ينتفع يه أو ولد صالح يدعو له.
Daripada Abu Hurairah
Radhiallahu ‘Anhu berkata, Rasulullah SAW telah bersabda : Apabila anak Adam
meninggal, maka terputuslah amalnya kecuali dari tiga perkara, sodakoh jariyah,
ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh yang berdoa kepadanya.” (HR Muslim)
Oleh. Pengurus Tasrbiyah
Diniyah ASA
[1] لتاسعة عشرة : مر عيسى ابن مريم عليه السلام على قبر ، فرأى ملائكة العذاب يعذبون ميتا ، فلما
انصرف من حاجته مر على القبر ، فرأى ملائكة الرحمة معهم أطباق من نور ، فتعجب من
ذلك ، فصلى ودعا الله تعالى ، فأوحى الله تعالى إليه : يا عيسى ، كان هذا العبد
عاصيا ، ومذ مات كان محبوسا في عذابي ، وكان قد ترك امرأة حبلى فولدت ولدا وربته
حتى كبر ، فسلمته إلى الكتاب ، فلقنه المعلم بسم الله الرحمن الرحيم ، فاستحييت
من عبدي أن أعذبه بناري في بطن الأرض وولده يذكر اسمي على وجه الأرض {التفسير الكبير أو مفاتيح الغيب لإمام فخر الدين محمد بن عمر بن حسين بن علي
التميمي البكري الرازي الشافعي الكتاب الثاني في
مباحث بسم الله الرحمن الرحيم ، ص. 143}