canda asa: Tidur Subuh Menjadi Alasan
Add caption |
Setelah terlalu asik begadang di
warung kopi, kang sudrun lupa kalo besok pagi ada jadwal muhafadhoh nadhom
al-Imrithi, akhirnya ketika waktu subuh tiba bukan hanya kantuk yang dia
rasakan tapi juga pikiran kang sudrun tidak karuan karena belum ada persiapan hafalan yang akan
disetorkan setelah selesai jama’ah subuh.
Tetapi bukan namanya santri kalau
tidak berani bertanggung jawab dan lari dari masalah, maka kang sudrun pun
tetap datang ke tempat ngaji untuk setor hafalan atau muhafadhoh walaupun belum
ada hafalan yang akan disetorkan, namun karena jika tidak hadir maka takziranya
pun akan berlipat, takziran tidak hafal dan tidak masuk, maka lebih baik dapat takziran karena tidak
hafal saja begitu pemikiran kang sudrun.
Setelah jama’ah subuh kang sudrun
langsung menuju ke tempat pengajian dengan membawa kitab nadhoman Imrithi langsung
memilih tempat paling pojok dan belakang.Tak berselang lama sang ustadz pun datang,
tahu banyak santri yang tidur-tiduran ditempat tersebut, maka sang ustadz pun
memberikan nasehatnya “ santri-santri jangan di biasakan tidur setelah subuh,
itu kebiasaan tidak baik, adapun tidur tersebut dinamakan dengan tidur ‘Ailulah,
sedangkan tidur ‘Ailulah itu dapat menyebabkan lupa, kalo mau tidur nanti siang
saja, itu malah bisa menambahkan kecerdasan namanya qoilulah, sekarang cepat
ambil wudhu’ biar tidak pada ngantuk dan tidur”. Para santri pun menganggukan
kepala tanda mengiyakan nasehat sang ustadz tadi.
Kemudian para santri pun satu
persatu menyetorkan hafalannya dan tibalah gilirannya kang sudrun, maka
terjadilah keanehan ketika kang sudrun menyetorkan hafalannya, kang sudrun yang
biasanya keras suaranya tiba tiba suara mengecil dan tidak terdengar apa yang
sedang dia lafalkan, akhirnya sang ustadz pun bertanya pada kang sudrun dengan
nada sinis.
Ustadz : kang sudrun, bait apa
yang kamu sedang lafalkan kang ! kok tidak terdengar
Kang sudrun : saya belum
melafalkan apa-apa ustadz.
Ustadz : apa kamu tidak hafal
kang ?!
Kang sudrun : sebenarnya tadi
saya sudah hafal ustadz
Ustadz : lalu kemana hafalanmu
itu,?! kok diam saja sekarang. sudah berapa kali kamu ini dinasehati untuk
selalu muthola’ah dan menambah hafalan setiap hari. Jangan sia-sia kan waktumu
itu dengan bermain dan bercanda saja.
Kang sudrun : maaf ustadz, hafalan ku tadi tiba-tiba hilang
dan lupa ustadz
Ustadz : kok bisa ?! memangnya apa
yang tadi kamu lakukan.
Kang sudrun : tidur sebentar
ustadz setelah subuh.
Ustadz : pus up 1000 kali kamu
kaaaaaaaaaaang !!!!!$%$
Oleh. canda asa