Tausiyah K.H. Imam Haromain: Bulan Terkumpulnya Segala Kebajikan
Bismillah. Alhamdulillah.
“Bagi siapa yang bersuka cita dengan hadirnya
bulan Ramadhan, maka Allah mengharamkan jasadnya dari sengatan api
neraka.”
Sabda Rasulullah SAW ini, menandakan betapa
agungnya bulan Ramadhan itu. Sebab di dalam bulan tersebut,
pintu-pintu surga dibukanya lebar-lebar. Sedangkan pintu neraka
ditutupnya rapat-rapat dan syetan-syetan dibelenggu. Segala amal
perbuatan dimuliakan. Daki-daki yang mengotori hati dibersihkan. Dan
bagi yang menjalankan puasa di dalamnya, akan dijauhkan dari api
neraka dan dimasukkan ke dalam surga janjiNya.
Ramadhan merupakan bulan yang sangat mulia. Di
awalnya penuh limpahan berkah, di tengah-tengahnya dicurahkan
maghfirah ampunan dariNya. Sedangkan dipenghujungnya adalah berupa
pembebasan dari api neraka. Sungguh, ini adalah bulan yang segala
amal kebajikan dilipatgandakan dengan hitungan yang tak terhingga.
“Puasa itu milikKu. Dan aku sendiri yang akan menggandakan
pahalanya dengan berlipat-lipat,” firman Allah dalam Hadist Qudsi.
Maka bagi jiwa-jiwa yang senantiasa tengadah
kepadaNya, tentu akan rindu dan selalu menunggu-nunggu kedatangannya.
Jiwa-jiwa seperti inilah yang hendak dimuliakan olehNya dengan
penghargaan yang sangat luar biasa; pembebasan dari api neraka. Sebab
saat datang bulan Ramadhan, merka akan dengan suka cita
memanfaatkannya dengan semaksimal dan seoptimal mungkin.
Pada awal-awal Ramadhan, jiwa-jiwa seperti itu
akan berenang dengan riang gembira di kebeningan telaga rahmah. Di
telaga itulah mereka mencuci rasa benci yang menempel di hati. Mereka
sikat pula sifat abai dan sikap meremehkan terhadap sesama dengan
sirna. Digosok-gosoknya semua kotoran jiwa sampai musnah tak tersisa.
Lalu dikenakannya pakaian cinta dan parfum kasih sayang.
Ayat Tentang Kewajiban Berpuasa - Segala kebajikan terkumpul di bulan itu |
Dengan luapan rahmat yang melimpah itulah, dirinya
menyongsong guyuran dari sumber mata air maghfirah. Dibentangkannya
payung permaafan yang seluas-luasnya, sehingga dirinya dengan mudah
memaafkan terhadap orang-orang yang menyakitinya. Dirinya begitu
gampang melupakan perilaku orang-orang yang selalu membangkitkan rasa
amarah. Jiwa-jiwa yang pemaaf seperti inilah, yang di penghujung
Ramadhan akan dibebaskan dirinya dari gejolak api neraka yang
menyala-nyala.
Pembebasan Allah yang diperuntukannya ini,
mengalir pula pada dirinya sehingga menjadi sang pembebas bagi orang
lain. Dia bebaskan kesulitan-kesulitan yang menjarah pada sanak
keluarga, tetangga dan masyarakatnya. Dengan berbagai kemudahan dia
bebaskan pula tanggungan orang-orang padanya. Dirinya menjadi gemar
menolong dan mengulurkan derma bagi orang-orang yang membutuhkannya.
Untuk itulah, peristiwa apapun yang tengah kita
hadapi saat ini, segera beranjaklah untuk menerima kehadiran tamu
Ramadhan dengan penuh kegembiraan. Perbanyaklah amal ibadah di
dalamnya. Hidupkanlah malam-malam Ramadhan, sebagaimana hal itu telah
diteladankan oleh Rasulullah SAW dengan tuntunan yang sangat jelas.
Apalagi di dalam Ramadhan itulah, terdapat malam
seribu bulan. Maka tegakkanlah malam Ramadhan dengan shalat tarawih
dan shalat witir, serta shalatul lail yang lain. Aisyah r.a. pernah
bertanya kepada Rasulullah: “Jika aku mengerti, bahwa satu adalah
merupakan seribu bulan. Lantas apa yang seharusnya aku baca?” Jawab
Nabi SAW: “Hendaknya engkau memperbanyak bacaan Allahumma innaka
afuwun tuhibbul afwa wa’fu ‘anni.”
Saban waktu, usahakan pula untuk selalu bisa
membaca al-Qur’an. Disamping itu merupakan ibadah yang utama, di
dalam bulan ini pula pertama kali al-Qur’an diturunkan. Dan yang
tak pernah boleh teralpakan, adalah mengulurkan sedekah kepada
orang-orang yang berpuasa. Sebab sebaik-baik shadaqah, kata Nabi SAW,
adalah yang dilakukan pada bulan Ramadhan. Rasulullah pernah berkata
kepada Aisyah: “Hendaknya engkau menghindarkan dirimu dari api
neraka dengan bershadaqah, meskipun itu hanya dengan separoh biji
kurma.”
Sungguh betapa indah, betapa agung, dan betapa
mulianya bulan Ramadhan itu. Tetapi sayangnya, tak banyak orang yang
mau memahaminya. Padahal Rasulullah SAW pernah bersabda: “Kalau
saja umatku tahu keistimewaan yang tercurah di dalam Ramadhan, tentu
umatku akan berharap hendaknya seluruh bulan dalam setahun menjadi
Ramadhan semua. Sebab seluruh kebajikan terkumpul di dalamnya, segala
ritual ketaatan dimaqbulkan, serta doa-doa pun akan diijabahi dan
seluruh dosa-dosa akan diampuni.”
Wallahu a’lam bish-shawab!
*) Tausiyah Islam ini ditulis oleh K.H. Imam Haromain, M.Si., Pengasuh Asrama Sunan Ampel Putra Pon. Pes. Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang.
Gambar diambil dari flickr.com.